Ideologi Feminisme dalam Kaba Cindua Mato
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, T. (2009). Beberapa catatan tentang kaba Cindua Mato: Satu contoh sastera tadisional Minangkabau. Jurnal Terjemahan Alam & Tamadun Melayu, 1, 117–137.
Aimifrina, A. (2015). Minangkabau dalam kaba Cindua Mato. Widyaparwa, 41(2), 111–122.
Andriani, N., Hasanuddin, W. S., & Nst, M. I. (2012). Citra perempuan Minangkabau dalam kaba Bujang Piaman jo Puti Payuang Lauik versi Selasih. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 681–686.
Blackwood, E. (2001). Representing women: The politics of Minangkabau adat writings. The Journal of Asian Studies, 60(1), 125–149.
Blackwood, E. (2004). Representing women: the politics of Minangkabau adat writings. JSTOR (Vol. 1).
Darma, Y. A., Hikmat, A., Amalia, N., Bahasa, P., & Uhamka, S. I. (n.d.). Ideologi gender dalam karya sastra indonesia (penelitian fundamental).
Dewi, K. H. (2007). Demokratisasi dan dekonstruksi ideologi gender orde baru,”. Jurnal Penelitian Politik, 4(1), 59–68.
Endraswara, S. (2009). Metodologi penelitian folklor. Media Pressindo.
Endraswara, S., & Hum, M. (2013). Folklor Nusantara. Yogyakarta: Ombak.
Gozali, I. (2012). KABA: Sebuah penelusuran bibliografi dan pemetaan kajian. Wacana Etnik, 3(2), 165–182.
Idris, N. (2010a). Minat perempuan Minangkabau pada politik masih rendah. Jurnal Sosial Politik, 2, 381–390.
Idris, N. (2010b). Perempuan Minangkabau dalam politik. Jurnal Humaniora, 22(2), 164–175.
Irawati, I. (2010). Bundo kanduang dan tantangan politik dalam Badan Perwakilan Anak Nagari (BPAN). Jurnal Demokrasi, 9(1).
Jamaris, E. (2002). Pengantar sastra rakyat Minangkabau. Yayasan Obor Indonesia.
Khotimah, K. (2009). Diskriminasi gender terhadap perempuan dalam
sektor pekerjaan. Yin Yang, 4(1), 158–180.
Kosasih, A. (2013). Upaya penerapan nilai-nilai adat dan syarak dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari. Humanus, 12(2), 107–119.
Marhaeni, A. (2008). Perkembangan studi perempuan, kritik, dan gagasan sebuah perspektif untuk studi gender ke depan. Piramida, 4(2).
Mubaligh, A. (2011). Relasi bahasa dan ideologi. Lingua: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 5(2).
Primadesi, Y. (2012). Peran masyarakat lokal dalam usaha pelestarian naskah-naskah kuno paseban. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni, 11(2).
Pudentia, M. (2015). Metodologi kajian tradisi lisan (edisi revisi). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Rafiek, M. (2010). Teori sastra. Bandung: Aditama.
Rahmat, W. (2016). Penerapan kaba Minangkabau sebagai media pelestarian bahasa amai (ibu) dan kesusastraan dalam pendidikan literasi di Minangkabau. Jurnal Ipteks Terapan, 10(4), 236–241.
Roesmawati, A. (2013). Sistem penamaan kelurahan di kota Probolinggo (kajian tradisi lisan).
Ronsi, G. (2011). Citra perempuan dalam peribahasa Minangkabau. Wacana Etnik, 2(1), 39–58.
Sairin, S. (2007). Minangkabau yang gelisah: sebuah catatan singkat. Minangkabau di persimpangan jalan. Padang: Pusat Studi Humaniora dan Fakultas Sastra Universitas Andalas.
Saputra, H. S. P. (2007). Memuja mantra: Sabuk mangir dan jaran goyang masyarakat suku Using Banyuwangi. PT LKIS Pelangi Aksara.
Sudarta, W. (2007). Peranan wanita dalam pembangunan berwawasan gender. Jurnal Studi Jender Srikandi, 3(1).
Suhapti, R. (1995). Gender dan permasalahannya. Buletin Psikologi, 3(1), 44–50.
Widyastuti, S. (2010). Peribahasa: cerminan kepribadian budaya lokal dan penerapannya di masa kini. In Proceeding of National Seminar of Yogyakarta University of Technology. Yogyakarta University of Technology.
Wulandari, Y. (2016). Perempuan minang dalam kaba Cindua Mato karya Syamsuddin St. Rajo Endah dan memang jodoh karya Marah Rusli. Jurnal Penelitian Humaniora, 16(1), 55–60.
DOI: http://dx.doi.org/10.15548/jk.v7i1.159
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Kafa'ah: Journal of Gender Studies is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.